Mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga

 NAMA: MUHAMMAD MUSLIMIN

NIM: B1A118024

Assalamualaikum, hari ini kita akan mengetahui bagaimana Mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga, semoga bermanfaat.

Mekanisme transmisi kebijakan moneter

Taylor (1995) menyatakan bahwa mekanisme transmisi kebijakan moneter adalah "The process through which monetary policy dicisions are transmitted into changes in real GDP inflation", mekanisme transmisi kebijakan kebijakan moneter menggambarkan tindakan otoritas moneter melalui perubahan-perubahan instrumen moneter dan target operasionalnya mempengaruhi berbagai variabel ekonomi dan keuangan sebelum akhirnya berpengaruh ke tujuan akhir inflasi. Suku bunga kebijakan atau suku bunga acuan adalah salah satu alat kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di samping persyaratan cadangan dan operasi pasar terbuka.

Mekanisme transmisi moneter mengacu pada proses dimana tingkat kebijakan ditransmisikan melalui ekonomi dan pada akhirnya mempengaruhi tingkat inflasi. Suku bunga kebijakan atau suku bunga acuan adalah salah satu alat kebijakan moneter untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar disamping  persyaratan cadangan dan operasi pasar terbuka.

Suku bunga sebagai alat kebijakan moneter

Ketika bank sentral ingin menghindari hiperinflasi, ia akan mengadopsi kebijakan moneter yang ketat dengan menaikan suku bunga kebijakan. Peningkatan dalam suku bunga kebijakan mengurangi tingkat pertumbuhan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Ini kemudian mengurangi permintaan agregrat dan melemahkan pertumbuhan ekonomi dan memoderasi tingkat inflasi.

Sebaliknya untuk menghindari deflasi biasanya, selama pertumbuhan ekonomi lemah atau resesi bank sentral memangkas suku bunga kebijakan. Itu dikenal sebagai kebijakan moneter ekspansif. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman, menaikan permintaan agregrat, dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Saluran mekanisme transmisi kebijakan moneter: kausu suku bunga yang rendah

Katakanlah, bank sentral mengadopsi kebijakan ekspansif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan suku bunga kebijakan. Pemotongan suku bunga mempengaruhi ekonomi beberapa saluran, termasud tingkat pinjaman, ekspetasi agen ekonomi, harga aset, kekayaan, dan nilai tukar.

Penurunan suku bunga pinjaman

Bank-bank komersial merespons pemotongan suku bunga kebijakan dengan menurunkan suku bunga kredit akibatnya, rumah tangga dan bisnis meminjam lebih banyak karena lebih murah. Mereka menggunakan pinjaman yang lebih murah untuk membeli barang dan jasa. Seiring meninkatnya permintaan barang, bisnis meresponya dengan meningkatkan produksi mereka.

Agen ekonomi menjadi lebih optimis

Rumah tangga dan bisnis menjadi lebih percaya diri. Mereka mengaitkan suku bunga yang lebih rendah dengan pertumbuhan ekonomi tang lebih tinggi dimasa depan. Mereka mengharapkan pendapatan rumah tangga menjadih lebih tinggi dimasa depan. Mereka mengharapkan pendapatan rumah tangga menjadi lebih tinggi dan keuntungan perusahaan meningkat.

Harga aset meningkat

Harga aset cenderung naik. Itu karena nilai sekarang dari perkiraan arus kasasa depan meningkat. Investor menyukai obligasi karena harga akan cenderung tumbuh ketika suku bunga turun. Menigkatnya prospek laba  perusahaan juga mendorong kenaikan harga saham. Akbitnya, kekayaan rumah tangga meningkat. Kekayaan lebih tinggi mengarah pada pengeluaran barang dan jasa yang lebih signifikan.

Depresiasi mata uang

mata uang domestik terdepresiasi. Suku bunga domestik yang lebih rendah mempersempit spread dengan suku bunga internasional. Situasi ke arus keluar uang panas. Aliran keluar mendevaluasi mata uang domestik.

Depresiasi membuat harga barang domestik lebih murah untuk pembeli asing. Karena barang lebih kompetetif(dalam hal harga relatif), ekspor seharusnya meningkat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Peredaran Uang di Indonesia

Sistem moneter konvesional dan islam